Tabloid PULSA

Rabu, 05 Juni 2013

NAPZA

Napza
 adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika, Psikotropika, dan Bahan-bahan berbahaya lainnya). NAPZA adalah zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral (melalui mulut), dihirup (melalui hidung) dan disuntik.

I.           Jenis-jenis NAPZA
A.      Narkotika
Narkotika adalah zat-zat alamiah maupun buatan (sintentik) dan bahan candu / kokain atau turunannya dan padanannya digunakan secara medis atau disalahgunakan, yang mempunyai efek psikoaktif.

B.      Alkohol
Alkohol adalah zat aktif dalam berbagai minuman keras, mengandung etanol yang berfungsi menekan syaraf pusat.

C.      Psikotropika
Psikotropika adalah zat-zat dalam berbagai bentuk pil dan obat yang mempengaruhi kesadaran karena sasaran obat tersebut adalah pusat-pusat tertentu di sistem syaraf pusat (otak, dan sumsum tulang belakang).

D.      Zat Adiktif
Zat adiktif lainnya yaitu zat-zat yang mengakibatkan ketergantungan seperti zat-zat solvent termasuk inhalansia (aseton, thinner cat, lem) zat-zat tersebut sangat berbahaya karena bisa mematikan sel-sel otak. Zat adiktif juga termasuk nikotin (tembakau) dan kafein (kopi).

II.         Penyalahgunaan NAPZA
Penyalahgunaan NAPZA adalah pemakai NAPZA yang bukan untuk tujuan pengobatan atau yang digunakan tanpa mengikuti aturan atau pengawasan dokter. Digunakan secara berkali-kali latau terus menerus. Seringkali menyebabkan ketagihan atau ketergantungan baik secara fisik/jasmani, mental dan emosional.
A.      Tahap pengguna
Karena bermula dari rasa ingin tahu, senang-senang/hura-hura. Seringkali pada awalnya pemakai berfikiran bahwa kalau hanya mencoba-coba saja tidak mungkin bisa jadi kecanduan/ketagihan. Dalam hal ini pemakaian biasanya pemakai narkoba dapat dibedakan dalam :
1.      Pemakai coba-coba
2.      Pemakai sosial/rekreasi
3.      Pemakai Situasional
4.      Pemakai Ketergantungan

B.      Gejala Ketergantungan penggunaan NAPZA
1.      Keinginan kuat (kompulsif) untuk memakai napza berulangkali.
2.      Kesulitan mengendalikan penggunaan napza, baik dalam usaha menghentikan maupun mengurangi tingkat pemakainya.
3.      Terjadi gejala putus zat jika pemakainya dihentikan atau jumlah pemakainya dikurang.
4.      Toleransi jumlah napza yang diperlukan semakin besar, agar diperoleh pengaruh yang sama terhadap tubuh.
5.      Mengabaikan alternatif kesenangan lain dan meningkatnya waktu yang digunakan untuk memperoleh napza.
6.      Terus memakai meskipun disadari akibat yang merugikan.
7.      Menyangkal artinya tidak mengaku adanya masalah, padahal ditemukan narkoba, alat pemakaian dan gejala menggunakan napza.

C.      Faktor Penyebab
Faktor penyebab remaja rentan terhadapa penyalahgunaan NAPZA dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
1.      Faktor internal
Faktor internal dapat dipengaruhi oleh kepribadian dan kondisi kejiwaan yang labil pada seseorang.
2.      Faktor Eksternal
Faktor eksternal sangnat dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan disekitarnya.

D.      Dampak penyalahgunaan NAPZA
1.      Fisik
Dampak penyalahgunanan NAPZA bagi tubuh manusia tergantung pada jenis dosis, frekuensi dan cara penggunaan NAPZA. Penyalahgunaan NAPZA akan mengakibatkan komplikasi pada seluruh organ tubuh atau bahankan kematian, yaitu :
a.      Gangguan pada sistem syaraf (neurologis) seperti kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
b.      Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti infeksi akut otot jantung, gangguan pendarahan.
c.       Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti pemanahan bekas suntikan, alergi.
d.      Gangguan pada paru-paru seperti : penekanan fungsi pernapasa, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru, pengumpulan benda asing yang dihirup.
e.      Gangguan pada darah pembentukan sel dasarh terganggu.
f.        Gangguan pencernaan (gastrointestinal) : mencret, radang lambung dan kelenjar ludah perut, hepatitis, perlemakan hati, pengerasan dan pengecilan hati.
g.  Gangguan sistem reproduksi seperti gangguan fungsi seksual (mandul, impotensi), menstruasi yang tidak teratur dan cacat pada janin.
h.      Gangguan pada otot dan tulang seperti peradangan otot akut dan penurunan fungsi otot (akibat alkohol).
i.         Terinfeksi virus Hepatitis B, serta HIV akibat pemakaian jarum suntik berganti-gantian.
2.      Psikologis
Dampak secara psikologis atau kejiwaan yang sering dialami oleh pengguna mnapza antara lain paranoid, gelisah, hiperaktif, curiga, agresif, emosional, introvert, anoreksia, dan insomnia.
3.      Sosial Ekonomi
Dampah secara sosial ekonomi bagi pengguna NAPZA antara lain :
a.      Keluarga
Suasana nyaman dan tentram terganggu, keluarga resah dan malu karena mbarang berharga sering hilang, anak menjadi sering berbohong, mencuri, menipu, bersikap kasar dan acuh tak acuh terhadap urusan keluarga.
b.      Sekolah
Napza merusak disiplin dan motivasi dalam proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini tersebut ditunjukkan dengan penurunan prestasi belajar, lebih banyak membolos dan menciptakan iklim acuh tak acuh dilingkungannya.
c.       Tempat Tinggal dan Masyarakat
Lingkungan tempat tinggal atau masyarakat yang rawan terhadap penyalahgunaan napza dan tidak memiliki daya tahan, akibatnya akan mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungannya. 

0 komentar:

Posting Komentar